Selasa, 03 April 2012
setiap anak adam pasti bersalah
Assalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : “Setiap anak
Adam adalah bersalah dan sebaik-
baiknya orang yang melakukan
kesalahan adalah mereka yang
mau bertaubat.” (HR. At-Tirmidzi
no. 2499)
Tak seorangpun diantara kita
sebagai manusia yang tidak
pernah lepas dan selamat dari
kekurangan. Akan tetapi masing-
masing dari kita berbeda-beda
tingkat kekurangannya sesuai
dengan takdir masing-masing.
Namun pada asalnya setiap kita
memiliki kekurangan. Didalam
hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda: “Seandainya
para hamba tidak melakukan dosa
niscaya Allah akan menciptakan
makhluk lain yang melakukan
dosa, kemudian Allah akan
mengampuni mereka, dan Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha
penyayang.” (HR. Al-Hakim-
IV/246)
Kesalahan yang dilakukan oleh
diri-diri kita akan tertutupi
dengan taubat. Taubat yang selalu
diawali dengan penyesalan akan
dosa yang kemudian melahirkan
keinginan kuat untuk tidak
mengulanginya lagi, bertekad
untuk memperbaiki diri karena
kita mengetahui bahwa
perbuatan maksiat adalah
penghalang antara manusia
dengan Rabbnya. Kesadaran ini
yang akan mengantarkan kepada
kesuksesan dan keselamatan.
Perasaan takut (khauf) dan
berharap (raja) hanya kepada
Allah akan melahirkan dalam diri
taubat yang nashuha.
Dzat yang Maha Pengampun, Maha
Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang berfirman :
“…Dan bertaubatlah kamu sekalian
kepada Allah, Hai orang-orang
yang beriman supaya kamu
beruntung.”(QS. An-Nuur :31)
“Hai orang-orang yang beriman,
bertaubatlah kepada Allah dengan
taubatan nasuhaa (taubat yang
semurni-murninya…”(QS, At-
Tahriim:8)
Maka marilah kita bersegera
melakukan taubat nashuha yang
akan mensucikan ruh kita dari
segala kotoran-kotorannya dan
membersihkan dari karatnya
(raan). Karena dosa-dosa adalah
karat yang melekat pada hati dan
penghalang dari hal-hal yang
dicintai oleh syariat. Sehingga
taubat adalah kewajiban bagi kita
yang tak bisa ditawar-tawar lagi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : “Sesungguhnya
apabila seorang mukmin
melakukan dosa, maka akan
terjadi bintik hitam di dalam
hatinya. Jika ia bertaubat dan
melepaskan dosa tersebut serta
beristighfar, maka hatinya akan
dibersihkan. Namun, jika ia
menambah dosanya, maka bintik
hitam tersebut pun akan
bertambah sehingga menutupi
hatinya. Maka itulah yang
dimaksud dengan raan (karat)
yang disebutkan oleh Allah dalam
kitab-Nya, “Sekali-kali tidak
demikian, sebenarnya apa yang
selalu mereka usahakan itu
menutup hati mereka” (QS. Al-
Muthaffifin:14) (HR. At-Tirmidzi
no. 3334)
Sekarang tibalah saatnya bagi kita
untuk mengganti kejelekan yang
telah dikerjakan dengan amal
kebaikan. Semoga Allah
menjadikan kita termasuk
diantara hamba-hamba-Nya yang
bertaubat dengan taubatan
nashuha dan memberikan kepada
kita surga dan tambahannya
(memandang Wajah Allah ‘Azza
Wa Jalla). Aamiin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar